Rabu, 17 Juni 2009

Wirausaha


Dalam sistem perekonomian yang berlaku sekarang ini mau tidak mau menyebabkan timbulnya dua blok yang saling berhadap-hadapan. Blok Mapan dan Blok Miskin, penguasaan terhadap sumber-sumber ekonomi menyebabkan nasib kedua blok ini berbeda. Sejarah selalu menunjukkan kepada kita bahwa jumlah orang miskin selalu berjumlah lebih banyak dari orang kaya. Orang kaya selalu menempati puncak sebuah piramida, jumlahnya sangat sedikit, selain urusan nasib, memang kemampuan orang untuk mengelola sumber daya memerlukan modal yang tidak sedikit. Modal itu adalah kepemimpinan, rasa yakin, keberanian mengambil peluang dan lain sebagainya. Salah satu bentuk pengejawantahan akan hal tersebut adalah kemampuan berwirausaha, atau berdagang.

Orang-orang terkaya di suatu tempat biasanya atau selalunya adalah pedagang, mereka adalah sekumpulan orang yang mampu selalu meningkatkan produktivitas waktu dan modalnya. Mereka bisa semakin produktif dengan mengalikan lebih banyak unit keuntungan dengan barang/jasa yang dijualnya. Pada hakikatnya, hidup adalah jual beli, maka inilah pekerjaan yang paling sesuai dengan fitrah.

Abu Syauqi salah satu tokoh UKM bandung mengatakan, "tidak ada bisnis yang tidak profit, asal tekun dan konsisten", mental tekun dan konsisten ini nampaknya harus disuntikkan pada mentalitas masyarakat kita, yang merasa lebih bahagia jadi karyawan karena merasa aman daripada menjadi pejuang dengan berdagang.

2 komentar:

  1. rizki_dahsyat_aminullah6/18/2009 9:24 AM

    dan untuk memulai usaha itu dibutuhkan waktu yang gak sebentar,,,nah biasanya disini nih orang akan diuji apakah di niat jadi pengusaha atau kemudian mundur kembali dengan menjadi karyawan...karyawan yang pengusaha atau sebaliknya mungkin bisa menjadi salah satu jalan tengah..punya bisnis walaupun kecil bisa membuat kita lebih bisa persiapan untk keluar dari jabatan karyawan..

    BalasHapus