Rabu, 22 April 2009

Runtuhnya Sebuah Sistem Ekonomi

Francis Fukuyama dalam The End of History mengikrarkan bahwa kapitalisme adalah sistem terakhir yang akan menjadi penguasa. Dia menyatakan bahwa sistem-sistem lain telah gagal untuk eksis. Benarkah? Belum lama dari terbitnya buku tersebut, fakta-fakta dan analisis muncul mengoreksi pendapat Fukuyama. Ekonomi Amerika --yang disebut-sebut sebagai pengawal sistem ekonomi kapitalis--hancur berkeping-keping. Basis ekonomi yang terlalu mengambil pijakan pada sistem bunga (80% dari seluruh sendi ekonominya) telah kehilangan kegagahannya. Ratusan perusahaan rontok diikuti oleh rontoknya sistem keuangan dunia.

Habis-habisan dana stimulus digelontorkan Obama untuk menyelamatkan muka american's dream. Sukses? Nampaknya harapannya tipis, kapitalisme tidak segagah yang diduga dan didengung-dengungkan. Sistem ekonomi terdiri dari sub sistem-sub sistem yang saling bertautan, berdiri atau rontoknya sebuah sistem dimulai dari rontoknya subsistem-subsistem tersebut. Sistem ekonomi mana yang menyebabkan fluktuasi keuangan seperti badai seperti sistem kapitalis. Atau sistem mana yang pergerakannya lebih membingungkan dari kapitalisme. Yang mengakibatkan jurang paling lebar antara satu entitas dengan entitas yang lain selain kapitalisme. Yang menyebabkan kesengsaraan terparah dari sistem kapitalisme?

Harus diakui kalau sistem ini paling mapan dalam hal pengembangan landasan teori dan pendukung-pendukungnya. Maka wajar kalo sistem ini paling banyak dianut oleh sebagian besar negara di dunia. Tapi ketika sistem ini diterapkan dan bertemu dengan realitas maka nampaklah ketidakmampuan sistem ini menciptakan kesdilan ekonomi yang merata. Menciptakan sekelompok masyarakat makmur memang iya, tapi selalu dan selalu .. setiap penciptaan kekayaan pada satu kelompok menyebabkan kerugian sekaligus pemiskinan pada kelompok yang lain. Sistem ini mematikan rasa dan nurani.

Ketika uang yang beredar makin tidak dijamin oleh aset bernilai seperti emas dan perak, penciptaan uang-uang maya yang semakin membesar ibarat meniup balon sampai titik maksimal, yang pada akhirnya akan meletus. Masih ingat anjuran Kiyosaki? untuk menciptakan aset dengan cara memainkan cashflow. Uang semakin membengkak, tapi terjaminkan dengan aset riil? Nonsen.

Disisi mana awal penyebab kerontokan kapitalisme?
1. Sistem bunga (interest), yang udah built in dalam sistem ini, paling banyak berperan menyebabkan ketimpangan ekonomi. Equilibrium ekonomi sekaligus kesetimbangan perekonomian mustahil tercapai.
2. Sifatnya yang sekuler. Tidak ada aturan moral yang baku dalam sistem ini sehingga keadilan ekonomi (yang berhubungan dengan sesuatu yang transenden) tidak tersentuh sama sekali. Social Responsibility atau segala jenis charity tidak terlalu menolong karena tidak inheren dalam sistem ini.

Jadi, harus ada edisi revisi bukunya Fukuyama, bahwa sejarah sudah berakhir, tapi untuk Kapitalisme. Anda setuju? mari kita renungkan, dan coba gali jalan keluarnya. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar