Reshuffle maknanya penggantian, sebagai kata ia adalah biasa mengganti satu hal dengan hal lainnya, tetapi kalau hari-hari ini kita bicara tentang reshuffle maka ini adalah bahasan yang sedang hangat. Reshuffle merupakan alat ancam mengancam, sebagai Partai Terbesar suaranya (kemungkinan sekarang semakin menipis)yakni Partai Demokrat, menjadikan isu ini sebagai dalil untuk menghukum puhak-pihak yang dianggap bertentangan dengan keinginan politik mereka. Kini kalimat ini sebagai alat ancam mengancam.
Saya sepakat dengan pernyataan J Kristiadi yang mengatakan bahwa beberapa analisis yang dikemukakan merupakan analisis yang dangkal, analisis boong-boongan. Tidak akan terjadi reshuffle (kata beliau) dengan beberapa alasan:
1. Tidak ada pengaruhnya sama sekali isu ini dengan perhatian terhadap masyarakat. SBY benar-benar telah abai dengan isu kesejahteraan masyarakat, mereka lebih suka memainkan kartu bagaimana caranya agar dapat mempertahankan pemerintah dengan nyaman sampai 2014
2. SBY tidak akan berani, karena ongkos yang dibayar menjadi sangat mahal. Memangkas PKS yang dinilai ideologis sama saja dengan menumbuh suburkan partai-partai bebek, yang tidak tahu konsep bagaimana membangun bangsa dengan benar
3. Menuruti keinginan beberapa orang oknum Partai Demokrat (seperti Ulil, Anas dan sebagainya) sama saja memegang bola panas. Mengusir teman seperjalan yang kritis sambil memelihara 'brutus' politik semacam Ulil dsan Anas.
4. Jika PKS berada diluar koalisi, maka mereka akan lebih galak dan SBY akan dibuat sibuk. Golkar (kalau dipertahankan) tetap akan bersikap mandiri. PD tidak bisa lagi mengemis-ngemis untuk disuapi dan dilindungi, toh kalaupun Gerindra yang masuk (koalisi) maka SBY akan kerepotan beradu pamor dengan Prabowo.
5. Jika PKS di luar maka hal tersebut akan memperkokoh 'musuh-musuh' politik SBY. Kita tahu kalau RI 1 itu banyak musuhnya karena telah melangkahi beberapa angkatan di tentara, kemudian telah ada momentum SBY bersebrangan dengan para tokoh dan pemuka agama
Lebih penting lagi, keinginnan untuk gonta ganti menteri akan menjadi sangat tidak efektif, apalagi kalau bicara masalah menyelesaikan agenda menyejahterakan masyarakat, maka Pemerintah akan sangat kerepotan. Maka, berpikirlah wahai kalian para politikush!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar