Senin, 26 Juli 2010

Biaya Peluang



Gambar diatas ga ada hubungannya dengan judul, ini adalah gambar temen-temen SMA saya yang lagi reunian. Dalam rentang antara lulus SMA sampai dengan reunian ini, sudah pasti mereka telah melakukan berbagai pengambilan pilihan yang mengakibatkan biaya peluang tertentu karena mereka meninggalkan pilihan yang lain. Teh Yati karena memilih menikah dengan si A, maka kehilangan peluang beranak banyak karena tidak menikah dengan B (he..he kurang lebih kayak gitulah). Mengambil sebuah pilihan berarti meninggalkan peluang untuk mendapatkan hasil karena tidak memilih yang lain. Tapi itulah mekanisme hidup, disediakan beberapa alternatif, tugas kita memilih yang lebih baik. Saya sarankan jangan menangisi pilihan yang tidak kita ambil. Tapi bagaimana kita memaksimalkan pilihan yang sudah kita buat. Memahami biaya peluang adalah supaya kamu mengerti pilihan mana yang lebih efisien dan menguntungkan, walaupun seringkali variabelnya tidak sesederhana itu.



Kalau kamu memutuskan untuk belajar sampai larut, lalu besok menghadapi ujian dengan mata teler sebetulnya kamu punya pilihan untuk tidur nyenyak dan besoknya segar, tapi kamu harus memilih belajar di waktu-waktu sebelumnya daripada memilih main tapi tidak dapat menjawab soal..perhatikan ..bukankah dalam hidup kita penuh dengan keputusan untuk memilih mana yang lebih baik?

Biaya Peluang sama dengan biaya implisit, pengorbanan terhadap suatu pilhan yang tidak diambil, saya lebih suka menyebutnya sebagai resiko. Tiap orang memiliki alasan yang berbeda-beda untuk membuat suatu keputusan, karena utiliti bisa bermakna materi tetapi juga bisa bermakna lain. Anda sulit mencari alasan logis orang yang memilih membeli lukisan Van Gogh dengan harga jutaan Dollar dibandingkan dengan membeli perhiasan yang bisa dianggap simpanan investasi. Jutaan dollar yang disebut biaya eksplisit ini mungkin akan jauh lebih kecil nilainya jika dia gunakan untuk investasi emas. jadi dari sisi laba akuntansi, dia merugi. Tapi bukankah ini berarti menunjukkan ada hal-hal non materi yang jadi pertimbangan. Cerita lain, orang lebih memilih bersedekah 1 milyar dibanding liburan ke luar negeri lebih memuiliki muatan transenden yang tidak mungkin diperbandingkan?


/PPF.gif">

Tidak ada komentar:

Posting Komentar