Kamis, 22 Juli 2010

Tugas Pemerintah


Bicara masalah Pemerintah (Hukumah), Sistem Pemerintah itu dibangun berdasarkan pada 3 pilar utama, yaitu:
1. Akuntabilitas Pemerintah;
2. Menjunjung tinggi aspirasi rakyat;dan
3. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Maka kemampuan pemerintah mengatasi persoalan-persoalan negerinya dapat bertolak pada kesiapan menegakkan pilar-pilar ini. Permasalah yang menimpa suatu negeri--selain masalah eksternal diluar kekuasaan manusia spt bencana alam--dipengaruhi oleh kesiapan pemerintah memberikan bukti berdirinya pilar-pilar yang disebut diatas. Ketika ada krisis yang menimpa salah satu pilar maka bisa dikatakan pemerintahan tersebut sedang mengalami masalah.

Akuntabilitas Pemerintah artinya pemerintah yang bertanggungjawab, tindakannya teruji, memenuhi standar. Pemerintah yang memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya, berbuat adil sehingga dapat melindungi seluruh lapisan masyarakat. Inilah jantung reformasi sosial secara keseluruhan. Jika pemerintah rusak maka semua urusan menjadi berantakan. Tapi, jika pemerintahan baik, maka semua urusan menjadi baik pula. Disini, tugas seluruh elemen masyarakat untuk mengingatkan pemerintah agar melakukan reformasi dan menghimpun segala potensi kebaikan agar berpedoman pada petunjuk agama dalam merealisasikannya.

Memperhatikan aspirasi masyarakat adalah gambaran pelaksanaan proses saling manasihati, amar ma'ruf nahyi munkar sebagai karakter masyarakat terbaik yang dilahirkan di tengah manusia. Tidaklah mengapa apabila sistemnya menggunakan sistem perwakilan seperti di kebanyakan negara, atau sistem majlis syuro sepanjang para wakil ini membawa kepentingan dan aspirasi masyarakat. Pemerintah dan pemimpinnnya dapat melaksanakan aktivitas mendengar langsung keluhan masyarakat seperti Umar bin Khathab yang terbiasa keliling mendengarkan aspirasi masyarakatnya.

Terakhir, kemajuan tidak mungkin dapat dicapai di tengah masyarakat yang bertikai. Kondisi yang damai antara berbagai bangsa dan kelompok masyarakat akan membawa ketenangan dan menjadi wahana yang baik untuk tumbuh suburnya kemakmuran. Bukti sejarah telah menunjukkan bahwa sebuah negara yang didalamnya memendam konflik etnis, kecemburuan sosial karena agama dan ekonomi akan merasakan sumbatan pembangunannya.

Tidak ada suatu yang lebih menggugah hati, menyakiti perasaan dan mengiris hati selain tekanan ekonomi. Kekurangan bahan makanan dan fenomena turunannya akan membawa kesusahan yang kronis terhadap kehidupan bernegara. Karenanya, adalah tugas pemerintah memimpin warga negaranya untuk menciptakan keadaan yang kondusif bagi tumbuhnya perekonomian masyarakat. Cara ideologi materialisme yang menekankan pada individualisme tidak cocok dengan fitrah manusia, negara harus berperan dalam menjaga batas-batas yang harus dipatuhi masyarakat dalam menyelenggarakan kegiatan ekonominya.

Ada beberapa realitas ekonomi negara-negara muslim yang harus mendapatkan perhatian serius diantaranya:
1. Pengelolaan Kekayaan Sumber Daya Alam
2. Menolak Eksploitasi dan dominasi asing
3. Meminimalisir kesenjangan antara masyarakat kaya dan miskin
4. Memperbaiki ideologi ekonomi yang dianut

Insya Allah kita bahas lain kali ya....

Maroji: An Nizham al Iqtishodi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar