buku kehidupan
orang besar akan berperan membangun peradaban
Selasa, 08 Maret 2016
Deparpolisasi
Minggu, 01 Maret 2015
Mencari Cara Ber-Ekonomi yang Benar
Mengikuti definisi ini, masyarakat secara taken for granted terbawa arus berpikir secara kapitalis. yang menjadi pertanyaan saya apakah memang demikian kita harus mengikuti arus ini? adakah kebebasan kita untuk memilih? Bolehkah kita menolak istilah ekonomi dan mengambil rujukan yang lain? adakah rujukan yang lain itu?
tidakkah sebaiknya kita ambil saja dari kitab suci agar aktivitas kita juga bernilai keimanan dan berbalas pahala? jika di dalam islam diistilahkan dengan Mu'amalah untuk urusan hubungan manusia dengan manusia, bagaimana kalau kita memulai dengan menerima istilah ini sebagai pengganti. jadi kita tidak melanjutkan dengan istilah Ekonomi Islam, politik Islam, sosiologi islam dan seterusnya yang hanya menempelkan label baru tapi nilai dasarnya tetap sama : yaitu Bukan Islam?
Kita harus kembali dan memulai dari akarnya, coba kita baca buku roots of Islamic Education tulisannya Syaikh Abdalqadir As Sufi, barangkali bisa jadi rujukan tentang darimana memulai dan bagaimana memulai. tentang kita yang sudah kehilangan akar amaliah yang seharusnya kita kerjakan tetapi tidak kita kerjakan. Kalau urusannya tentang bagaimana agar kita tidak terpecah dalam pemikiran maka kita harus memulai dari pokoknya yaitu dari Rukun Iman dan Rukun Islam kita. setuju? hayu!
Kamis, 05 Februari 2015
Menulis Lagi ..
Sebagian orang bahkan bisa mendapatkan uang dari hasil menulis ini. Kata Ridwan Kamil, "Pekerjaan yang paling menarik adalah hobby yang dibayar." untuk seperti itu, teruslah menulis .. ini nasihat untuk saya sendiri
Sabtu, 26 November 2011
Step-by-Step Problem Solving
STEP BY STEP PROBLEM SOLVING
Menghindari proses problem solving yang berulang dan jatuh ke masalah yang sama berulang-ulang menyebabkan kita perlu sebuah teknik penyelesaian masalah yang sistematis. Mengapa kita perlu Model problem solving yang sistematis? Jendral George S. Patton mengatakan: “Jika kamu mengatakan kemana orang yang harus pergi tanpa menyebut bagaimana cara sampai ke tempat tersebut, kamu akan terkejut dengan hasilnya.” Teori Patton ini dapat diinterpretasikan dengan dua cara:
1. Manusia adalah pemikir kreatif dan mungkin memikirkan cara yang sangat beragam dalam mencapai tujuan.
2. Orang dapat mengemukakan alas an, untuk tidak mencapai target karena tidak setuju atau memahami secara salah perintah yang diberikan.
Model Problem Solving 6
Langkah
Berikut ini adalah penjelasannya:
Langkah | Metode | Penjelasan | |||
1. Definisikan Masalah |
| Tuliskan pernyataan masalah yang ada, kemudian nyatakan kondisi yang diharapkan setelah masalah teratasi |
Sebuah pernyataan masalah harus memenuhi semua pertanyaan:
· Apakah masalah dinyatakan secara objektif?
· Apakah ada batasan masalah?
· Apakah tiap orang memahami masalah?
Langkah | Metode | Penjelasan | |||
2. Penyebab Potensial |
| Identifikasi penyebab potensial dan uraikan akar masalahnya |
Langkah | Metode | Penjelasan |
3. Identifikasi Kemungkinan Polusi |
Brainstorming | Tanpa mengevaluasi efektivitasnya, buatlah daftar solusi sebanyak mungkin untuk mendapat solusi terbaik |
Langkah | Metode | Penjelasan | ||||||||||||
4. Pilih Solusi terbaik |
| Evaluasi solusi terbaik |
Langkah | Metode | Penjelasan | |||||||||
5. Kembangkan Action Plan |
| Tulis rencana detail yang menyebutkan tahapan kerja, penanggung jawab, tanggal mulai/akhir, perkiraan waktu |
Langkah | Metode | Penjelasan | |||||||||
6. Terapkan solusi dan evaluasi perkembangannya |
| Follow up Action Plan memastikan bahwa tahapannya telah dikerjakan |
Rabu, 23 November 2011
10 Secrets of Successful Leaders
2. Memaksimalkan gaya kepemimpinan--memimpin dengan gairah, energi, dan kecerdasan emosional. Berkolaborasinya otak dan hati dalam diri seorang pemimpin.
3. Mengelola Jaringan Pengetahuan, orang-orang mengambil peran yang lebih independen dalam proses poertukaran pengetahuan dan tumbuh bersama-sama dalam sebuah organisasi.
4. Meyakinkan, Memengaruhi dan Mengomunikasikan Visi. Pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik sehingga dapat mengenalkan, membimbing dan mengarahkan semua stake holders dalam organisasi menuju visi organisasi.
5. Menciptakan Budaya yang berintegritas dan memiliki nilai. Secara konsisten berusaha mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan dengan tetap berpegang teguh pada standar tertinggi dari etika dan jaminan tanggung jawab.
6. Memimpin dalam lingkungan yang beragam. Orang yang berhasil memimpin sebuah kelompok yang homogen, tapi tidak pernah mencoba memimpin dalam situasi yang lain bukanlah orang yang sudah membuktikan diri. Orang butuh berlatih berkiprah dalam lingkungan yang berbeda-beda. Tantangan yang berbeda-beda. Dia membutuhkan daya lentur yang tinggi sehingga mampu membuat arus yang deras diberbagai jenis lingkungan.
7. Mengembangkan jaringan bimbingan, setiap kita membutuhkan mentor terbaik, maka kita harus membangun jaringan bimbingan yang dapat memberikan advis terbaik. Belajar dari yang terbaik untuk jadi yang terbaik.